Minggu, 29 September 2013

Teater di SD



    Belajar teater di SD sudah tidak asing lagi didengar, malah ada sebagian sekolah dasar yang memang membuat teater sebagai kegiatan ekstrakurikuler tetap disekolahnya. dari kegiatan berteater siswa/i tidak hanya dapat belajar satu bidang seni saja tetapi beragam bidang seni. teater juga dapat membina anak didik untuk dapat tampil lebih berani dihadapan publik ataupun orang banyak, membangun rasa percaya diri dan dapat bersosialisasi dengan baik terhadap masyarakat luas. lalu jika kita menjadi seorang guru teater, hal apa yang harus kita ajarkan pertama kali pada anak SD ?
Nah., biar kegiatan belajar menjadi lebih menarik ada baiknya kita mengajak anak-anak untuk bernyanyi terlebih dahulu. ini lirik lagu yang aku buat dengan menggunakan nada lagu "becak"

"belajar teater"
ayo semua kawanku, kita belajar seni
berganti gaya rupa, menari dan menyanyi
ayo latihan teater, berani tampil eksis
teater.. teater..
kamilah jagonya..

*Dasar-dasar teater

diawali dengan pengenalan terhadap drama. drama adalah dialog sepenggal kisah kehidupan manusia yang diceritakan diatas pentas atau panggung pertunjukan. sebelum bermain drama kita harus terlebih dahulu mengenal naskah. karena naskah merupakan panduan bagi seorang aktor untuk memainkan perannya diatas panggung. melalui naskah seorang aktor mengerti jalan/alur cerita yang akan dibawakannya. selain naskah ada beberapa unsur yang sangat berpengaruh dalam sebuah drama. antara lain, make up, setting/tempat, kostum, lighting, musik, dsb.

selanjutnya proses latihan. latihan dasar teater ada 3 :

1. Olah Vokal

   vokal adalah suara yang dikeluarkan dari mulut yang berintonasi. olah vokal adalah latihan dasar yang sangat penting bagi seorang aktor. olah vokal bertujuan agar seorang aktor dapat menghasilkan suara dengan artikulasi yang jelas, memiliki kekuatan, dan membentuk warna suara. didalam olah vokal kita mempelajari 3 jenis pernapasan.

 -pernapasan dada
 -pernapasan diafragma
 -pernapasan perut

pernapasan yang baik akan menghasilkan vokal yang baik pula. kita dapat mengajak anak SD melakukan teknis pernafasan secara santai dengan posisi tubuh tegak dan konsentrasi baik dengan menutup mata ataupun dengan mata terbuka. langkah kedua, dengan melakukan pernapasan serupa namun keluarkan nafas dengan vokal atau suara "aaaaaa!" sepanjang nafas, begitu juga dengan vokal yang lain baik"a,i,u,e,o".


2. Olah Tubuh

   Olah tubuh merupakan dasar teater agar pemain memiliki kepekaan alami sehingga tidak kaku saat tampil. kepekaan ini juga harus secara sadar agar tidak melanggar "hukum panggung". sebuah keharusan dalam panggung bahwa aktor/aktris tidak boleh membelakangi penonton (kecuali panggung arena) dan wajib selalu menampilkan wajahnya tanpa tertutupi apapun, kecuali kepentingan naskah/skenario. lakukan pembiasaan ini dengan memulai dari gerakan tangan , berjalan hingga posisi diatas panggung. contoh : jangan menunjuk kearah kiri dengan menggunakan tangan kanan, namun menggunakan tangan kiri, begitu pula sebaliknya. hal ini dilakukan agar lengan pada tangan kanan ketika menunjuk kearah kiri tidak menutupi wajah dan seakan tubuh membelakangi penonton.
   Pada anak SD kita dapat mengajari gerakan dasar olah tubuh melalui senam. bisa dengan menggunakan musik ataupun hitungan secara bergantian.

beberapa contoh gerakan olah tubuh

3. Olah Rasa

   teknik dasar yang dapat membantu membentuk kealamian dan penghayatan dalam suatu lakon. latihan-latihan dalam teknik olahrasa seperti, latihan mimik atau ekspresi. olah ekspresi dapat dilatih dengan cara melakukan senam wajah serta melakukan berbagai jenis ekspresi seperti, marah, sedih, murung, menangis, senang tanpa mengeluarkan suara. sehingga nantinya berguna ketika diatas panggung. penonton dapat mengerti situasi dan jalan cerita melalui ekspresi sang aktor  ketika tidak melakukan dialog ataupun mengeluarkan suara.

    Pada anak kita bisa melatih ekspresi dengan cara berpasangan, yaitu dengan cara salah satu pemain diminta diam tanpa ekspresi dengan menatap wajah rekannya yang berusaha "mengganggu" konsentrasi dengan cara membentuk mimik wajah yang lucu tanpa bersuara. lalu untuk melatih penghayatan kita bisa mengajak anak untuk berimajinasi. misalnya kita menyuruh anak duduk atau dalam kondisi rileks dan santai sambil memejamkan mata. lalu kita menceritakan sebuah kejadian atau pengalaman. kita menyuruh anak untuk dapat membayangkan seolah-olah mereka adalah tokoh yang sedang kita ceritakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar