Jumat, 11 April 2014

NOVEL - SURAT PANJANG TERNTANG JARAK KITA YANG JUTAAN TAHUN CAHAYA

Kamis, 10 april 2014

Hari ini banyak hal yang membuat sedih. Tapi aku tidak akan membiarkannya berlarut didalam hati dan pikiranku. Maka aku memutuskan untuk kembali membuka dan membaca novel yang belum tertuntaskan isi bacaannya. Sebuah novel pemenang unggulan dewan kesenian jakarta 2012. Novel ini aku beli tahun lalu. Tepatnya 4 oktober 2013 di Gramedia , Jl. Gajah Mada, Medan. Aku hanya akan menceritakan sedikit isi cerita dalam  novel ini. Selebihnya biarkanlah imajinasi dan pikiranmu berkembang dan menjadi penasaran untuk membacanya sendiri.

Judul Novel : Surat Panjang Tentang Jarak Kita Yang Jutaan Tahun Cahaya
Pengarang : Dewi Kharisma Michellia
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Juni 2013
Tempat Terbit : Jakarta
Tebal : 236 Halaman
Pokok-pokok isi Buku :

Cerita ini tentang surat-surat yang terlambat sampai. Tentang cinta seorang wanita Introvert terhadap teman masa kecilnya. Tentang persahabatannya dengan seorang pria tua pemilik toko buku. Tidak diketahui siapa nama wanita itu, hanya dijelaskan usianya berkisar kepala empat. Kisah ini berawal dari sebuah surat yang dikirim oleh tuan alien ( sebutan untuk teman masa kecil nya ) untuk wanita itu. Didalamnya diselipkan sebuah undangan pernikahan si tuan alien dengan kekasihnya. Sakit rasanya ketika harus menerima kenyataan orang yang kita cintai sejak  kecil harus menikah dengan orang lain. Terlebih lagi mereka tidak pernah bertemu selama bertahun-tahun dan wanita itu tetap setia mempertahankan rasa cintanya bahkan selalu menolak setiap pria yang datang mendekat. Dia bekerja disebuah harian surat kabar selama kurang lebih sepuluh tahun dan selalu mengunjungi toko buku langganannya dimana pemiliknya adalah seorang pria tua yang sudah dikenal nya selama 5 tahun. Pria tua pemilik toko itu adalah seorang gay, dia memiliki seorang  anak angkat laki-laki yang berusia 13 tahun. Wanita dan tuan pemilik toko menjadi akrab sejak keduanya sama-sama menemukan kecocokan dalam berbicara maupun topik bahasan obrolan. Wanita itu selalu menceritakan kisah tentang tuan alien pada tuan pemilik toko. Dan tak disangka-sangka tuan pemilik toko adalah pengagum cerita dari novel-novel yang ditulis oleh kekasih tuan alien. Melalui keterkaitan itu mereka mulai bersahabat dan  berbagi cerita.

Wanita itu memulai surat pertamanya pada 23 juli 2008, tadinya dia menganggap itu adalah surat pertama dan terakhirnya untuk si tuan alien. Namun ternyata dia mulai terbiasa menulis surat-surat yang pada kenyataannya tidak pernah dikirim. Dia menulis segalanya didalam surat itu. Mulai dari kisah masa kecil mereka, keluarga, pekerjaan, tuan pemilik toko, dan kehidupan sehari-harinya serta semua hal yang tidak pernah sanggup dia sampaikan dan ungkapkan pada teman masa kecilnya itu. Di suratnya yang ke-22, 17  maret 2009 wanita itu mulai bercerita tentang bagaimana dia divonis menderita kanker. Surat-surat selanjutnya bercerita tentang bagaimana dia menjalani hari-harinya dengan beban penyakitnya itu. Hingga tiba ditahun ketiga dan merupakan tahun terakhir dia menulis surat untuk teman masa kecilnya itu. Tuan pemilik toko dan anaknya selalu setia menemani dan menjaga wanita itu , bahkan  di saat terakhirnya. 26 juni 2011, wanita itu menghembuskan nafas terakhir saat sedang menuliskan suratnya yang ke-37. Semua surat-surat yang ditulis wanita itu selama 3 tahun diketik ulang oleh anak tuan pemilik toko, dia memberikan kumpulan surat-surat itu bersama keping CD rekaman suara kepada seorang pelanggan toko buku ayahnya. Anak tuan pemilik toko meminta agar surat itu dikirim pada si tuan alien. Cinta ini tidak terbalas, cinta ini terlambat sampai, dan cinta ini disimpan rapat-rapat di 37 surat panjang.

Kutipan kalimat..

Semua mimpi burukku selalu memusar pada satu ingatan itu. Bahkan dalam mimpi, kita tak pernah punya kesempatan berbicara. ( rekaman suara dalam keping CD )

Sejak kecil kita berdua merasa diri kita adalah alien-alien yang tersesat ke Bumi.
Berpuluh-puluh tahun lamanya, bahkan sejak kali pertama bertemu, aku telah memilihmu dalam setiap doaku. Sesuatu yang tak pernah kau ketahui bahkan hingga hari ini. Dan bila kau suruh aku pergi begitu saja, diusiaku yang lebih dari empat puluh ini, aku mungkin telah terlambat untuk mencari penggantimu. ( surat ke-1 )

Waktu mengubah pemahaman seseorang akan dunia. Waktu tak mengubah  pemahamanku tentangmu. Aku mungkin dekat dengan orang lain, aku mungkin tak banyak bicara denganmu, aku mungkin menghindarimu, aku mungkin berubah menjadi orang lain- tetapi kau tahu aku telah menginginkanmu begitu dalamnya. ( surat ke-32 )

Bagiku kini, jarak kita telah mencapai jarak yang harus ditempuh selama jutaan tahun cahaya. Jarak yang tak akan dapat ditempuh dalam usia kita sebagai manusia. Maka bila surat-suratku ini kelak kuberikan judul, aku mungkin akan dengan jail menamainya “surat panjang tentang jarak kita yang jutaan tahun cahaya”. ( surat ke-33 )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar