Jumat, 18 Januari 2013

Naskah adaptasi " PEMBERONTAKAN BAWANG PUTIH"


PEMBERONTAKAN
BAWANG PUTIH
Nazla sebagai bawang merah
Tari sebagai ibu bawang
Nisa sebagai bawang putih
Yofi sebagi bombay

Diadaptasi dari naskah bawang merah dan bawang putih oleh : Mentari asgara putri

Alkisah disebuah desa hiduplah satu keluarga yaitu Bawang Merah dan Bawang Putih, yang dalam hidupnya Bawang merah dan ibunya selalu memperlakukan bawang putih dengan tidak baik. Tetapi bawang putih tidak mau menerima perlakuan itu begitu saja. Dia selalu melawan perlakuan bawang merah dan ibunya. Seperti halnya yang terjadi pagi ini.

Bawang Merah : Putih… Putih…!! Apa kamu sudah membersihkan ruangan ini? Aku lihat ruangan ini masih kotor dan berdebu. Kamu harus segera membersihkan semuanya. (berkata dengan lemah lembut).
Bawang Putih : ehh.., !! bawang merahh.. enak saja kau menyuruh-nyuruh aku. Apa kau tidak lihat badanku ini sudah rapi bersih dan wangi. Mana mungkin aku melakukan pekerjaan  bau seperti itu.
Bawang merah : tapi putih.., siapa lagi yang akan membersihkannya kalau bukan kamu.
Bawang putih : kenapa harus aku? Kenapa tidak kau saja yang melakukannya., pokoknya aku tidak mau membersihkan ruangan ini. Sudah yahhh...,( pergi meninggalkan bawang merah).
Bawang merah : dasar bawang putih kurang ajar.. lihat saja aku pasti akan mengadukan perbuatannya pada ibu. Huhhh.. ( ikut pergi keluar ruangan)
Seorang wanita tua masuk kedalam ruangan. Duduk diruang tamu sambil meminum teh dan membaca majalah.disaat itu juga bawang putih masuk sambil membawa sekeranjang pakaian.
Ibu bawang : eh.., bawang putih.. ! mau kemana kamu.. !
Bawang putih : mau kemana? Apa ibu tidak melihat aku membawa keranjang. Berarti aku mau mencuci..,
Ibu bawang : tapi tunggu dulu.., kenapa penampilanmu rapi sekali., jangan-jangan kau mau pacaran sama si tukang ikan itu kan? Dasar bawang gatel.. kurapan.. !
Bawang putih : aw, aw, aw, aku ini mau ke laundry. Lagian bukan level ku si tukang ikan itu.
Ibu bawang : laundry?? Gayamu selangit. Nyuci aja pakai ke laundry segala. terus itu.., bungkusan apa yang kau bawa?
Bawang putih : ehmm.., ini ikan emas,. Tadi pagi dikasih sama tukang sayur.
Ibu bawang : kalau begitu berikan pada ibu.,
Bawang putih : aihhh.. tidak..., tidak akan..         
Ibu bawang : berikaaannn..,
Ibu bawang : berikaaannnn.. huhhh.. (menndorong bawang putih) rasakan kau. Hahahahhaaa..,
Bawang putih : beraninya ibu mendorongku.. huhh.. (gantian mendorong tubuh ibu bawang hingga terjatuh kelantai dan langsung pergi meninggalkan ruangan)
Ibu bawang : dasar bawang sialaaaannn.. menjijikkaaaaann..., tapi terserah deh, yang terpenting sekarang ikan ini punyaku. (bangkit dari lntai dan meninggalkan ruangan).
Beberapa saat kemudian bawang merah masuk sambil membawa sepiring ikan goreng.
Bawang merah : humm.. ibu memang tau makanan kesukaanku.., ikan emas goreng. Huhhh.. rasakan kau bawang putih.. tuhan itu memang adil. Perbuatan jahatmu pasti akan dibalas walau melalui orang lain..,
Bawang putih : apa itu yang kau makan?
Bawang merah : ini.., ini ikan goreng yang dimasakkan ibu untukku putih..
Bawang putih : APAA.., berikan padaku. Ikan itu punyaku..
Bawang merah : tapi putih.. sejak pagi aku belum makan.,
Bawang putih : tapi ikan itu punyaku.., aku hanya mengambil sesuatu yang memang menjadi hak ku., kembalikan ikan itu padaku..,
Bawang merah : tapi putihhh..
Bawang putih : kembalikan..
Bawang merah : jangan putihhh....,
Bawang putih : kembalikaaaaaaaannnn...
Ibu bawang : ( datang tiba-tiba dan keheranan melihat situasi diruangan itu ) DIAAAAAAMMMMMMM..... !!! ada apa ini??
Bawang merah : ini buuu.., putih berusaha untuk melukai aku. Dia mau mengambil ikan pemberian ibu dan mendorongku hingga aku jatuh dan tak berdaya.., badanku ini bu sakkkiiiiiiiiiiiittt sekali akibat dari perbutannya. Sepertinya tulang ku juga hampir retak akibat dorongannya tadi.
Bawang putih : appaa..?? dasar pembohong. Semua itu tidak benar.
Ibu bawang ; sudahh.., diam kau bawang putih. Beraninya kau melukai anak kesayanganku.., aku akan memberimu pelajaran.
Bawang putih : HEEYYY.. diam kalian berdua.. ! kalian berdua sudah memfitnahku.., kalian sudah merebut harta ayahku dan menjadikanku pembantu dirumahku sendiri. Kurang ajar rasakan ini.....
bawang putih menjambak rambut ibu bawang, mereka berkelahi hingga kompetisi itu dimenangkan oleh bawang putih. Lalu dia berjalan kearah bawang merah yang sejak tadi ketakutan. Dia mendorong bawang merah hingga ikan diatas piring ikut terlempar. Bawang putih keuar ruangan disusul bawang merah yang terpincang-pincang.
Ibu bawang : ya ALLAH..., sadarkanlah bawang putih. Maafkanlah dosa-dosanya ya ALLAH. Amin.
Tiba-tiba masuklah sorang pria tampan dan kaya kedalam rumah mereka.
Bombay : permisiiii.. maaf ibu, apakah anda pemilik rumah ini?
Ibu bawang : yah , iyah saya pemilik rumah ini ( sambil merapikan dandanannya ).
Bombay : perkenalkan nama saya bombay. Saya kemari hendaak mencari sesuatu.. ahh.., tapi tunggu sebentar..,
( pria itu berjalan mendekati ikan goreng yang terlempar dari piring tadi)
Apakah ikan goreng ini punya ibu?
Ibu bawang : bukan .., ikan itu punya bawang putih. Tapi sepertinya sudah tidak layak untuk dimakan.
Bombay : bolehkah saya meminta ikan ini untuk saya bawa pulang?
Ibu bawang : ewh.., boleh-boleh.., silahkan, ambil saja.
Bombay : terimakasih ibu.., kalu begitu saya permisi dulu.
Ibu bawang : tampannya.,
Keesokan harinya... ibu bawang sedang duduk di ruang tamu lalu bawang merah masuk kedalam ruangan dengan girangnya.
Bawang merah : ibu.. ! ibu.. ! coba tebak, kabar gembira apa yang aku bawa..?
Ibu bawang : apa itu?
Bawang merah : Kata tetangga kita. sebentar lagi akan ada seorang pria tampan dan kaya yang akan datang kerumah kita ini. Kata mereka pria itu membuat sebuah penguman tentang siapa yang bisa memberikan ikan goreng langka untuk pengobatan ayahnya maka dia akan diberi hadiah. Dan yang paling menakjubkan jika wanita, dia akan dijadikan istrinya.. !
Ibu bawang : benarkah?
Bawang merah : iyah buu
Ibu bawang : kalau begitu ibu harus berdandan untuk menyambut kedatangannya.
Bawang merah : hahhh???
(diam-diam bawang putih menguping pembicaran ibu dan anak tersebut dari balik tembok ).
Lalu tiba-tiba datanglah pria tampan yang dimaksud.
Bombay : permisi nona.. saya mencari wanita pemilik ikan goreng.
Bawang merah : sa...
Bawang putih : sayalah pemiliknya (muncul dengan tiba-tiba)
Bombay : maaf.., tapi bukan nona yang saya temui kemarin..
Bawang putih : lantas siapa? Sayalah wanita pemili ikan goreng.
Bombay : ehmmm.. (melihat kesekeliling)  nahhh.. dialah orangnya. (Menunjuk kearah ibu bawang yang baru saja masuk).
Bawang merah & bawang putih : IBUUU..????
Ibu bawang : saya?
Bombay : yahhh.. ibu bawang lah orang nya. Ibu.., maukah anda menjadi istri saya??
Ibu bawang : ahhihiiihihihihi.. tentu saja..
Bombay : kalu begitu mari kita pergi dari sini dan pulang kerumah saya..
Bombay dan ibu bawang pergi meninggalkan ruangan. Tinggalah bawang merah dan bawang putih.
Bawang merah : grrrrrr.. HEHH bawang putih ! semua ini gara-gara kau ! dasar bawang sialan. Sudah sana .. mulai sekarang kau harus benar-benar jadi pembantu dirumah ini ! ngerti ! kalau tidakk , awas kau ! (membentak dengan nada tinggi)
Bawang putih : i i iyah merah.., ampun....
Bawang merah : yasudah , cepat cuci piring didapur.. (pergi meninggalkan ruangan)
Bawang putih : ba baikk.. koq jadi gini sihhh..? (memelas)
Bawang merah : BAWANG PUTIH,.. !!!
Bawang putih : i iyah bawang merah.... (lari tergopoh-gopoh meninggalkan ruangan)

Selesai..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar