PEMBERONTAKAN
BAWANG PUTIH
Nazla sebagai bawang
merah
Tari sebagai ibu bawang
Nisa sebagai bawang
putih
Yofi sebagi bombay
Diadaptasi dari
naskah bawang merah dan bawang putih oleh : Mentari asgara putri
Alkisah disebuah desa
hiduplah satu keluarga yaitu Bawang Merah dan Bawang Putih, yang dalam hidupnya
Bawang merah dan ibunya selalu memperlakukan bawang putih dengan tidak baik.
Tetapi bawang putih tidak mau menerima perlakuan itu begitu saja. Dia selalu
melawan perlakuan bawang merah dan ibunya. Seperti halnya yang terjadi pagi
ini.
Bawang Merah : Putih… Putih…!! Apa kamu sudah membersihkan ruangan ini? Aku lihat ruangan ini masih kotor dan berdebu. Kamu harus segera membersihkan semuanya. (berkata dengan lemah lembut).
Bawang
Putih : ehh.., !! bawang merahh.. enak saja kau menyuruh-nyuruh aku. Apa kau
tidak lihat badanku ini sudah rapi bersih dan wangi. Mana mungkin aku melakukan
pekerjaan bau seperti itu.
Bawang
merah : tapi putih.., siapa lagi yang akan membersihkannya kalau bukan kamu.
Bawang
putih : kenapa harus aku? Kenapa tidak kau saja yang melakukannya., pokoknya
aku tidak mau membersihkan ruangan ini. Sudah yahhh...,( pergi meninggalkan
bawang merah).
Bawang
merah : dasar bawang putih kurang ajar.. lihat saja aku pasti akan mengadukan
perbuatannya pada ibu. Huhhh.. ( ikut pergi keluar ruangan)
Seorang wanita tua masuk kedalam ruangan. Duduk
diruang tamu sambil meminum teh dan membaca majalah.disaat itu juga bawang
putih masuk sambil membawa sekeranjang pakaian.
Ibu
bawang : eh.., bawang putih.. ! mau kemana kamu.. !
Bawang
putih : mau kemana? Apa ibu tidak melihat aku membawa keranjang. Berarti aku
mau mencuci..,
Ibu
bawang : tapi tunggu dulu.., kenapa penampilanmu rapi sekali., jangan-jangan
kau mau pacaran sama si tukang ikan itu kan? Dasar bawang gatel.. kurapan.. !
Bawang
putih : aw, aw, aw, aku ini mau ke laundry. Lagian bukan level ku si tukang ikan
itu.
Ibu
bawang : laundry?? Gayamu selangit. Nyuci aja pakai ke laundry segala. terus
itu.., bungkusan apa yang kau bawa?
Bawang
putih : ehmm.., ini ikan emas,. Tadi pagi dikasih sama tukang sayur.
Ibu
bawang : kalau begitu berikan pada ibu.,
Bawang
putih : aihhh.. tidak..., tidak akan..
Ibu
bawang : berikaaannn..,
Ibu
bawang : berikaaannnn.. huhhh.. (menndorong bawang putih) rasakan kau.
Hahahahhaaa..,
Bawang
putih : beraninya ibu mendorongku.. huhh.. (gantian mendorong tubuh ibu bawang
hingga terjatuh kelantai dan langsung pergi meninggalkan ruangan)
Ibu
bawang : dasar bawang sialaaaannn.. menjijikkaaaaann..., tapi terserah deh,
yang terpenting sekarang ikan ini punyaku. (bangkit dari lntai dan meninggalkan
ruangan).
Beberapa saat kemudian bawang merah masuk sambil
membawa sepiring ikan goreng.
Bawang
merah : humm.. ibu memang tau makanan kesukaanku.., ikan emas goreng. Huhhh..
rasakan kau bawang putih.. tuhan itu memang adil. Perbuatan jahatmu pasti akan
dibalas walau melalui orang lain..,
Bawang
putih : apa itu yang kau makan?
Bawang
merah : ini.., ini ikan goreng yang dimasakkan ibu untukku putih..
Bawang
putih : APAA.., berikan padaku. Ikan itu punyaku..
Bawang
merah : tapi putih.. sejak pagi aku belum makan.,
Bawang
putih : tapi ikan itu punyaku.., aku hanya mengambil sesuatu yang memang
menjadi hak ku., kembalikan ikan itu padaku..,
Bawang
merah : tapi putihhh..
Bawang
putih : kembalikan..
Bawang
merah : jangan putihhh....,
Bawang
putih : kembalikaaaaaaaannnn...
Ibu
bawang : ( datang tiba-tiba dan keheranan melihat situasi diruangan itu )
DIAAAAAAMMMMMMM..... !!! ada apa ini??
Bawang
merah : ini buuu.., putih berusaha untuk melukai aku. Dia mau mengambil ikan
pemberian ibu dan mendorongku hingga aku jatuh dan tak berdaya.., badanku ini
bu sakkkiiiiiiiiiiiittt sekali akibat dari perbutannya. Sepertinya tulang ku
juga hampir retak akibat dorongannya tadi.
Bawang
putih : appaa..?? dasar pembohong. Semua itu tidak benar.
Ibu
bawang ; sudahh.., diam kau bawang putih. Beraninya kau melukai anak
kesayanganku.., aku akan memberimu pelajaran.
Bawang
putih : HEEYYY.. diam kalian berdua.. ! kalian berdua sudah memfitnahku..,
kalian sudah merebut harta ayahku dan menjadikanku pembantu dirumahku sendiri.
Kurang ajar rasakan ini.....
bawang putih menjambak rambut ibu bawang, mereka
berkelahi hingga kompetisi itu dimenangkan oleh bawang putih. Lalu dia berjalan
kearah bawang merah yang sejak tadi ketakutan. Dia mendorong bawang merah
hingga ikan diatas piring ikut terlempar. Bawang putih keuar ruangan disusul
bawang merah yang terpincang-pincang.
Ibu
bawang : ya ALLAH..., sadarkanlah bawang putih. Maafkanlah dosa-dosanya ya
ALLAH. Amin.
Tiba-tiba masuklah sorang pria tampan dan kaya
kedalam rumah mereka.
Bombay :
permisiiii.. maaf ibu, apakah anda pemilik rumah ini?
Ibu
bawang : yah , iyah saya pemilik rumah ini ( sambil merapikan dandanannya ).
Bombay :
perkenalkan nama saya bombay. Saya kemari hendaak mencari sesuatu.. ahh.., tapi
tunggu sebentar..,
( pria itu berjalan mendekati ikan goreng yang
terlempar dari piring tadi)
Apakah ikan goreng ini punya ibu?
Ibu
bawang : bukan .., ikan itu punya bawang putih. Tapi sepertinya sudah tidak
layak untuk dimakan.
Bombay :
bolehkah saya meminta ikan ini untuk saya bawa pulang?
Ibu
bawang : ewh.., boleh-boleh.., silahkan, ambil saja.
Bombay :
terimakasih ibu.., kalu begitu saya permisi dulu.
Ibu
bawang : tampannya.,
Keesokan harinya... ibu bawang sedang duduk di
ruang tamu lalu bawang merah masuk kedalam ruangan dengan girangnya.
Bawang
merah : ibu.. ! ibu.. ! coba tebak, kabar gembira apa yang aku bawa..?
Ibu
bawang : apa itu?
Bawang
merah : Kata tetangga kita. sebentar lagi akan ada seorang pria tampan dan
kaya yang akan datang kerumah kita ini. Kata mereka pria itu membuat sebuah
penguman tentang siapa yang bisa memberikan ikan goreng langka untuk pengobatan
ayahnya maka dia akan diberi hadiah. Dan yang paling menakjubkan jika wanita,
dia akan dijadikan istrinya.. !
Ibu
bawang : benarkah?
Bawang
merah : iyah buu
Ibu
bawang : kalau begitu ibu harus berdandan untuk menyambut kedatangannya.
Bawang
merah : hahhh???
(diam-diam bawang putih menguping pembicaran ibu
dan anak tersebut dari balik tembok ).
Lalu tiba-tiba datanglah pria tampan yang dimaksud.
Bombay :
permisi nona.. saya mencari wanita pemilik ikan goreng.
Bawang
merah : sa...
Bawang
putih : sayalah pemiliknya (muncul dengan tiba-tiba)
Bombay :
maaf.., tapi bukan nona yang saya temui kemarin..
Bawang
putih : lantas siapa? Sayalah wanita pemili ikan goreng.
Bombay :
ehmmm.. (melihat kesekeliling) nahhh..
dialah orangnya. (Menunjuk kearah ibu bawang yang baru saja masuk).
Bawang
merah & bawang putih : IBUUU..????
Ibu
bawang : saya?
Bombay :
yahhh.. ibu bawang lah orang nya. Ibu.., maukah anda menjadi istri saya??
Ibu
bawang : ahhihiiihihihihi.. tentu saja..
Bombay : kalu
begitu mari kita pergi dari sini dan pulang kerumah saya..
Bombay dan ibu bawang pergi meninggalkan ruangan.
Tinggalah bawang merah dan bawang putih.
Bawang
merah : grrrrrr.. HEHH bawang putih ! semua ini gara-gara kau ! dasar bawang
sialan. Sudah sana .. mulai sekarang kau harus benar-benar jadi pembantu
dirumah ini ! ngerti ! kalau tidakk , awas kau ! (membentak dengan nada tinggi)
Bawang
putih : i i iyah merah.., ampun....
Bawang
merah : yasudah , cepat cuci piring didapur.. (pergi meninggalkan ruangan)
Bawang
putih : ba baikk.. koq jadi gini sihhh..? (memelas)
Bawang
merah : BAWANG PUTIH,.. !!!
Bawang
putih : i iyah bawang merah.... (lari tergopoh-gopoh meninggalkan ruangan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar