KEY
Oleh : Mentari asgara putri
Dua orang wanita berpakaian lusuh meringkuk
disudut ruangan sebuah sel tahanan. Salah seorang diantara keduanya berbadan
gemuk dan sudah agak tua. Sedang yang satunya berbadan kurus dan terlihat masih
remaja. Wanita kurus itu berjalan kearah depan dan terduduk menyender didepan
sel.
Alun
: pagi ini kembali lagi. Masih pagi yang sama seperti 5 tahun lalu. Aku dan
hukumanku. Hukuman yang seharusnya bukan untukku. Tetapi orang-orang yang
meminta dirinya disebut sebagai teman, menjerumuskan aku disini. Seperti itukah
yang disebut teman?
Tiba-tiba suara disudut
ruangan membuyarkan lamunan alun.
Nora
: akhhh.. suramnya tempat ini dari dulu tidak berubah. Setiap bangun begini-begini saja. Memang sial.. ! beginilah
nasib rakyat kecil, kenapa tidak seperti artis saja? Atau pejabat? Yang di
ruang tahanannya ada tv, kulkas, tempat tidur, semua serba mewah.
Alun
: sudahlah kaq.., setiap bangun pasti itu saja yang kakak keluhkan..
Nora
: aiihh,,. Sudah diam kau alun.., mendengar
suaramu membuat badanku semakin pegal. sebaiknya cepat kau pijit saja badanku ini..,
Alun
: iya kaq..
Hening.. tiba-tiba
polisi penjaga menyeret masuk seorang tahanan wanita.
Polisi
: cepat masukk..! jangan berleha-leha.. !
Wanita
itu hanya menggerutu masuk kedalam sel. Terdiam sejenak lalu memandang
kesekeliling.
Nora
: hehh.. anak baru.. !! apa yang kau lihat? Jangan pandangi aku seperti itu. Seolah-olah
aku ini seperti tikus menjijikkan saja.
Lisa
: memangnya ukuran badanmu bisa menggambarkan seekor tikus? Hmm.. yang benar
saja.
Nora
: apa kau bilang? Berani-beraninya kau menghinaku.
Lisa
:
aku tidak menghinamu. Kau saja yang membuka aibmu sendiri.
Nora
: setan kau.. !! kurang ajar.
(nora bangkit
menghampiri lisa)
Alun
: sudahlah kak.. bukankah kakak lagi tidak enak badan? Sebaiknya jangan hiraukan
dia.
Nora
: akhh.. kau benar.. hanya membuang-buang waktuku saja. Apakah kau tidak tau
siapa aku hahh?? Aku nora. Sudah menguasai sel tahanan ini sejak 10 tahun yang
lalu.
Lisa
: huhh.. norak sekali kau ! apakah menjadi penghuni penjara selama 10 tahun
adalah suatu hal yang harus dibanggakan?
Nora
: hehh.. perempuan busuk. Kau disini sekarang hanyalah pendatang baru. Sebaiknya
kau jaga ucapanmu. Lihat dirimu? Menjijikkan sekali.
Lisa
: aihh.. jaga bicaramu.. tidak usah mempermasalahkan diriku,. Sebaliknya lihat
dirimu yang kumal itu. Compang-camping, bahkan mungkin rambutmu tidak
dikeramas. Segala jenis kutu beranak pinak dan membangun kerajaannya di
kepalamu.
Alun
: SUDAAHH.. !!! apa tidak ada hal yang lebih penting yang bisa kalian bicarakan
selain ini?
(ketiganya terdiam. Mengambil tempat masing-masing. Nora
dan alun duduk berdampingan. Sedangkan lisa terduduk didepan jeruji besi.
Diam-diam mereka saling mencuri pandang.)
Alun
: hey.. namaku alun. Penghuni lama di sel tahanan ini. Setelah kak nora tentunya.
( mendekati lisa )
Lisa
: aku lisa.
Alun
: lalu apa yang menyebabkan kau ada disini?
Lisa
: aku membunuh kakakku.
Alun
: membunuh ? saudaramu sendiri? Kenapa kau lakukan itu.
Lisa
: yahh.. aku tidak sengaja melakukannya dan bukan mauku melakukan perbuatan
keji itu. Kami bertengkar hebat. Dan pisau itu menusuknya. Sudahlah aku tidak
mau membahas hal itu lagi.
Alun
: yahh.. aku mengerti. Aku juga bisa merasakan hal yang sama.. ketika aku
menjadi kambing hitam perbuatan jahat seorang teman. Huhh., mereka memakai
barang haram itu dan mengajakku untuk menambah relasi mereka. Mereka yang
kuanggap teman meninggalkanku sendirian. Saat salah satu diantara mereka sakau
dan berebut barang nista itu. Aku hanya terdiam dan tidak mengerti harus
berbuat apa. Yang kutau, ketika salah satu diantara mereka mati akibat
perkelahian. Akulah yang ada disitu untuk dimintai pertanggung jawaban. Sejak
saat itu aku tidak lagi mengerti apa artinya teman.”
Lisa
: kau.. tidak lugu seperti yang kukira. Kau..
Alun
: tadinya.. tadinya aku memang gadis lugu yang manis. Semua orang bisa luluh
hanya dengan senyumanku. Tapi sekarang kukira untuk apa lagi aku melakukan hal
itu. Hidupku kini kuhabiskan di jeruji besi. Yang orang tau sekarang aku adalah
seorang pembunuh. Seorang narapidana. Menjijikkan.
Lisa
: jadi apa rencanamu?
Alun
: rencana??
Lisa
: yahh.. rencanamu. Melihat gerak-gerikmu mana mungkin kau tidak memiliki
rencana.
Alun
: aku memang memiliki rencana. Aku berniat pergi dari tempat....
Nora
: heyy alun.. !! apa maksud perkataanmu.. !!
Alun
: kakak... sudah bangun yahh..
Nora
bangkit dari sudut ruangan mendekati mereka berdua. Alun langsung mendekati
nora. Lisa melihat gerak gerik perubahan pada tingkah alun.
Nora
: apa maksud perkataanmu? Apa rencanamu?
Alun
: aku bermaksud kabur dari tempat ini bersama kakak.. dan juga lisa tentunya
kalau dia bersedia ikut.
Nora
: apa itu mungkin.. ! bagaimana bisa kita melakukannya..,
Alun
:
tentu saja bisa. Karena aku punya ini. ( mengeluarkan sebuah kunci dari saku
celananya.)
Nora
& lisa : KUNCIII... !!!
Lisa
: bagaimana bisa kau mendapatkannya?
Alun
: sssttt.. suara kalian bisa membangunkan semua penjaga disini. aku mencurinya
dari meja penjaga itu.
Nora
: jadi.. kehebohan yang terjadi akibat kunci yang hilang itu kau yang
membuatnya? Tapi.. bagaimana cara kau melakukannya?
Alun
: ketika sipir itu menyuruhku mengambil tumpukan piring kotor dibawah mejanya.
Kesempatan itu kupergunakan untuk mengambil kunci yang ada diatas meja. Saat
itu kita baru selesai membersihkan halaman belakang. Bodoh sekali kan?
Nora
: kau yang bodoh alun.. walaupun kunci itu ada ditangan kita. Tetap saja kita
tidak bisa kabur dari tempat ini. Sipir itu kan selalu ada disini. dia selalu
mengawasi kita bersama kedua temannya. Bagaimana cara kita untuk kabur??
Alun
: aku sudah mengaturnya kak.. serahkan saja padaku. Dengan obat bius ini.
Nora
: darimana kau mendapatkan barang-barang seperti itu sementara kita terus
berada diruangan ini.
Alun
: darimana itu tidak penting kak.. yang penting itu aku dan kakak bisa keluar
dari tempat ini. Kita akan pergi dari tempat ini malam hari. Karena dimalam
hari hanya ada satu sipir penjaga. Dan dua temannya pasti sudah pulang. Tapi
disini aku butuh bantuan kakak..
Nora
: apa itu?
Alun membisikkan
sesuatu ditelinga nora. Nora mengangguk-angguk dan tersenyum. Lisa melihat
gerak-gerik alun yang mencurigakan.
Nora
: baiklah.. berarti kita hanya perlu menunggu malam. Kalau begitu aku masih
punya waktu untuk tidur. Tapi aku akan kekamar mandi sebentar. Perutku sakit
sekali.
Nora berjalan kearah
jeruji besi dan menggedor-gedor pintu itu. Tak lama datanglah sipir penjaga.
Polisi
: ada apa.. !
Nora
: aku ingin kekamar mandi.
Polisi
: kau ini.. kerjamu hanya makan, tidur, dan buang hajat saja. dasar gendut..
ayo cepat.. ! aku akan menungguimu di depan pintu.
Sipir dan nora pergi
keluar meninggalkan ruangan.
Lisa
: apa yang kau katakan padanya?
Alun
: aku hanya menyuruhnya untuk mengalihkan perhatian sipir itu nanti malam. Lalu
pergi..
Lisa
: apa maksudmu..? apa jangan-jangan kau berniat untuk tidak mengajak perempuan
gendut itu pergi dari sini?
Alun
: yahh.. tepat. Tentu saja tidak.
Lisa
: tetapi kenapa? Bukankah kalian terlihat akrab.
Alun
: sudah kukatakan. Aku tidak lagi mengerti apa artinya teman. Aku muak
dengannya. Sudah 5 tahun waktu ku hanya dihabiskan untuk memijit badannya,
Mendengarkan cerita bodohnya, dan membagi makananku padanya. Tidak sedikitpun
aku mendapatkan keuntungan darinya. Perempuan gendut yang kerjanya hanya tidur
dan tidur.
Lisa
: tetapi kenapa kau harus mengambil keuntungan darinya? Berarti selama ini kau
berpura-pura baik dihadapannya.
Alun
: yahh.. benar. Aku memang berpura-pura baik didepannya. Penjara ini telah mengajarkan
aku menilai siapa yang bisa diajak kerja sama atau tidak.
Lisa
:
lantas kenapa kau mengajakku kabur dari tempat ini.
Alun
: dasar bodoh.. kau tidak mengerti juga. Untuk kabur dari tempat ini. Tidak
mungkin hanya cukup sendirian saja. Aku membutuhkan tenagamu untuk menaklukan
sipir itu. Badanku yang kecil ini tidak ditakdirkan untuk menyakiti seseorang.
Tetapi otakku bisa digunakan untuk melakukan semuanya lebih dari itu. Oh iyah..
robek bajumu..
Lisa
:
apa?
Alun
: robekan bajumu sedikit. Aku memerlukannya untuk nanti. Nanti malam kak nora
akan mengalihkan perhatian dengan pergi kekamar mandi. Nah disitu kak nora akan
menerobos sipir itu. sebelum kak nora sempat keluar dari ruangan kau harus
membius sipir itu dengan sobekan bajumu.
Lisa
: baiklah aku mengerti.
Alun memberikan sebotol
kecil obat bius pada lisa. Tak lama kemudian Nora kembali bersama sipir penjaga
dibelakangnya.
Poisi
:
cepat masuk.. rasanya jera sekali menemanimu di dalam sana. Bukan kah kau
memakan makanan yang sama dengan teman-temanmu. Tetapi kenapa kotoranmu itu bau
sekali.. akkhh...
Nora
:
maaf, perutku sakit sekali tadi.
Sipir pergi
meninggalkan ruangan.
Alun
: kakak kenapa?
Nora
: perutku sakit sekali.
Alun
: yasudah.. kakak tidur saja dulu. Nanti malam aku bangunkan.
Nora
: baiklah kalau begitu. Kau juga tidur saja dulu. Wajahmu terihat pucat alun.
Alun
: iya kak..
Nora berjalan kesudut
ruangan dan kembali meringkuk tertidur. Alun dan lisa saling berpandangan..
Lisa
: aku juga akan tidur sampai waktunya tiba.
Alun
: baiklah, nanti aku akan membangunkanmu..
Suasana senyap. Nora
dan lisa tertidur. Alun terduduk melamun didepan jeruji besi. melamunkan masa
lalunya.. air mata menetes perlahan..
Malam pun tiba..
Alun
: kakk.. bangun kakk.. lis.. lisaa.. bangun..
Nora
: akkhhh.. aku paling benci dibangunkan saat tidur..
Alun
: maaf kak.. tapi apa kakak lupa kita akan melakukan sesuatu..
Polisi
: heyyy... kenapa kalian ribut sekali.. ! sudah malam waktunya tidur.. !
Alun
: maaf pak.. tapi kak nora bilang ingin kekamar mandi. Perutnya sakit lagi.
Nora
: heyy alun.. aku tidak mengatakan itu..
Alun mengedipkan kedua
matanya.
Nora
: akkhh.. iya perutku sakit sekali..
Polisi
:
kau ini.. makanya jangan rakus..
Nora
: maaf.. tapi perutku benar-benar sakit sekali..
Polisi
: sudah cepat keluar.. ! tapi kali ini aku tidak akan mengikutimu sampai
kedalam. Aku benar-benar tidak tahan dengan bau kotoranmu.
Nora
;
iy.. iya maaf..
Tiba-tiba nora berlari
sekuat tenaga kearah sipir itu dan menerjangnya. Polisi itu terjatuh kebelakang
dan nora menindih badannya. Lisa pun dengan sigap membekap wajah sipir itu
dengan robekan kain bajunya yang telah diberi obat bius. Sipir itu
meronta-ronta hingga akhirnya pingsan.
Nora
: Nah.. selesai sudah.,
Lisa
: polisi ini sudah kita singkirkan. Sekarang tinggal memutuskan siapa yang
berhak keluar duluan dari tempat ini.
Alun
: apa kau bilang? Berhak keluar duluan?
Lisa
: yahh.. keluar duluan.
Nora
: kalo bicara keluar duluan. Akulah yang lebih berhak, karena aku lah yang
menerobos polisi itu dan menerjangnya hingga dia terjatuh.
Lisa
: tidak.. ! aku lah yang lebih berhak. Walaupun kau yang membuatnya terjatuh
tetapi aku lah yang membuatnya pingsan. Bisa saja dia membalas perbuatanmu kalo
aku tidak membekap wajahnya.
Nora
: aku yang berhak .. !
Lisa
: aku.. !
Nora
: aku.. !
Alun
: heyyy... apa-apaan ini... diam kalian.., seharusnya akulah yang berhak keluar
duluan dari tempat ini. Karena ide untuk kabur dari sel ini adalah punyaku.
Nora
: apa kau bilang.. beraninya kau berkata seperti itu padaku alun..
Lisa
: tapi alun, kalo tidak ada kami berdua tidak mungkin rencanamu itu bisa
terlaksana dengan baik..
Alun
: hmm.. okay baiklah.. mungkin memang hanya otakku yang bisa bekerja dengan baik.
Nora
: apa kau bilang?
Alun
: dengarkan aku dulu kak.. daripada meributkan siapa yang lebih berhak keluar
duluan. Kenapa kita tidak keluar bersama-sama saja. Kita semua sama-sama berhak
kan?? Bagaimana.
Nora
: iyahh.. kau benar alun.. kau memang pintar..
Alun
: kalo begitu sekarang sebaiknya kita singkirkan polisi ini terlebih dahulu.
Lisa
: iyah.. kau benar.. tapi mau kita sembunyikan dimana?
Alun
; masukkan saja kedalam sel ini.
Nora
: lisa.. kau angkat kakinya.. aku angkat lengannya.
Sementara nora dan lisa
mengangkat polisi itu. Alun mengeluarkan kunci dari dalam sakunya. Dan
mendorong tubuh lisa dari belakang hingga menimpahi tubuh polisi yang sedang
mereka angkat. Setelah itu alun langsung mengunci pintu sel.
Nora
:
apa-apaan kau alun.. ! apa yang kau lakukan??
Lisa
: alunn.. !!
Alun
: hahahhahha.... selesai sudah rencanaku..
Lisa
: rencanamu?? Apalagi rencanamu? Apa kau bermaksud keluar dari sini tanpa kami
berdua..!
Alun
: yahh.. tentu saja. Lagi pula kenapa aku harus keluar bersama kalian? Itu
tidak termasuk didalam rencanaku.
Nora
:
kurang ajar kau alun.. ! alun.., alun,
keluarkan kami dari sini alun.. !
Lisa
:
alunn... !! keluarkan kami alun.. !!
Alun
: tidakk.. ! nikmatilah sisa hidup kalian dipenjara.. terlebih kau nora..
bukankah kau penghuni lama disini.. sekalian saja buatlah hidupmu semakin lebih
lama. Lama.. dan lama.. hahahhahahhaa... selamat tinggal semua..
Nora
: alun.. ! brengsekk kau alun.. !!!
Lisa
:
alun.. !! sialan kau aluuuuunnnn...
!!!!
Nora
& lisa : ALUUUNNN... !!!
Alun pergi meninggalkan
ruangan itu, diiringi jeritan nora dan lisa.
SELESAI..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar