Sabtu, 24 Agustus 2013

PAYUNG

16 april 2013 - 21.13 wib


Cerita ini tentang mimpi..Tentang malam yang kian berganti..
tentang pagi yang hadir menghampiriAku merindukanmu..Langit pernah berkata pada senja.
Kalau esok hujan datang berlari,
aku boleh datang dengan payungku menunggumu.
Hingga semburat jingga menerpa tiap helai anak rambutku.

Malam memutar arah.
Payungku.. tidak bertambah jumlah peneduh.Uugghhh........Kali ini pun petang menjagamu.. untukku.Hari ini senja kelabu..Langit-langit.. mereka memunggungiku.
Petir tertawa dengan riaknya. Aku takut.Payung ini telah lapuk termakan usia.
Aku takut. Aku takut dia tak lagi bisa menemaniku.Kau dimana?  Mereka menertawaiku.Berdirilah disampingku.
Walau hanya aku yang dapat merasa, melihat dan menggenggammu.
 Agar kakiku.. mampu menopang tubuh diatas pasir lemah yang tercurah hujan.
''Dia mati, hilang, berhentilah menunggu.. !!" itu kata mereka.
 Aku hidup, aku nyata tetapi menyanggah fakta.Mati, hidup, mati, hidup.. tau apa mereka...Kau mati tapi seperti hidup.. tapi aku.. aku hidup tapi seperti mati.Aku mendengarnya.. hujan datang lagi. Dia tidak berlari.Tapi payungku.. sudah rusak.Kali ini langit berkata kepadaku, dia akan meminjamkan kolongnya untuk tempat kita berlindung.Maafkan aku karena membuatmu basah..Tapi aku bahagia..
karena mulai esok..
aku tak perlu membawa payung lagi.Tak perlu menunggu lagi..Karena kali ini.. kita sejajar..
ditempat yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar